Terminal Bratang

On Minggu, 02 Oktober 2011 0 comments


Jumat(30/09/2011)Terminal Bratang mengadakan kegiatan kerja bakti membersihkan Terminal Bratang dan pengecata ulang terminal bratang sehingga menjadi lebih bersih dan indah. kegiatan kerja bakti tersebut diadakan secara bersama oleh pihak Dinas Perhubungan (Dishub) kota Surabaya, Lingkungan Hidup (LH), Puskesmas Palang Merah Terminal Bratang, dan Kodim 083 (Surabaya Timur). Kerja bakti yang dilakukan selain bertujuan untuk mempercantik dan membersihkan terminal, kegiatan ini juga sebagai ajang kegiatan karya bakti kodim 083 (Surabaya Timur) dalam rangka memperingati HUT TNI ke-66. Dalam kegiatan tersebut Dishub menyediakan perlengkapan kebersihan, perlengkapan mengecat paving pejalan kaki dan tembok. Diharapkan dengan adaya kegiatan kerja bakti ini membuat Terminal Bratang menjadi lebih bersih dan indah selain itu juga dapat mengikat lebih erat lagi rasa kekeluargaan antara Dinas dan menanamkan rasa cinta kebersihan. 



Selengkapnya...

On Selasa, 06 September 2011 0 comments




"Eco-driving” di situs web ecodrive.org memiliki pengeritian sebagai cara mengemudi yang bisa mengurangi BBM, emisi gas rumah kaca, hingga tingkat kecelakaan. Tingkat penghematan BBM yang dicapai mencapai antara 5 dan 10 persen.

“Eco-driving” menjadi popular untuk diterapkan karena, hemat bahan bakar, ramah lingkungan, hemat biaya perawatan kendaraan, tidak membuat stres pengemudi, dan manfaat yang terakhir adalah lebih memberikan rasa nyaman bagi penumpang.

Prinsip dasar dari “Eco-driving” di situs web wwf.or.id adalah pindahkan transmisi ke posisi yang lebih tinggi secepat mungkin, pertahankan kecepatan pada putaran ekonomis, hindari pengereman dan akselerasi yang tidak perlu, matikan mesin bila memungkinkan, dan antisipasi arus lalu lintas, servis kendaraan anda dengan teratur.

• Pindahkan transmisi ke posisi yang lebih tinggi secepat mungkin.
Kendaraan berbahan bakar bensin atau gas perlu melakukan perpindahan transmisi sebelum 2500 Rpm sedangkan kendaraan bermesin disel perlu melakukan pemindahan transmisi sebelum putaran 2000 Rpm.

• Sedapat mungkin pertahankan kecepatan pada putaran ekonomis
Kebanyakan tenaga mesin hanya terpakai untuk akselerasi atau kecepatan tinggi. Apabila pengemudi mempertahankan kecepatan dan putaran ekonomis, maka energi yang terbuang dan boros bahan bakar dapat dikurangi.

• Hindari pengereman dan akselerasi yang tidak perlu
Pengereman yang tak diperlukan akan memboroskan energi, oleh karena itu hindari akselerasi yang ekstrem, kecuali dalam keadaan terpaksa. Antisipasi kondisi lalu lintas dan tidak berada di belakang mobil lain terlalu dekat dapat menghemat bahan bakar hingga 5 – 10%.

• Antisipasi arus lalu lintas Mencakup:
1. Lalu lintas di depan kendaraan kita.
2. Lalu lintas arah berlawanan.
3. Lalu lintas di persimpangan.
4. Mendahului dan mundur
Untuk dapat melakukan itu, pengemudi harus:
1. Memandang kedepan sejauh mungkin
2. Kosentrasi
3. Mengerem dengan cermat
4. Hati-hati dengan kendaraan di depannya
5. Jaga jarak
6. Berusaha sebisanya mempertahankan kecepatan ekonomis
7. Beradaptasi dengan perubahan situasi
8. Mengetahui rute perjalanan
9. Memperhatikan kerusakan jalan dan kemungkinan kesalahan pengemudi lain.

• Memperlambat kendaraan dengan lembut
Ketika memperlambat atau menghentikan kendaraan, perlambat kendaraan dengan lembut dan persneling tetap dalam keadaan masuk.
Untuk lebih menghemat bahan bakar, dapat juga dengan menetralkan segera transmisi/menekan pedal kopling (bila tenaga mesin untuk pengereman tidak diperlukan lagi) sehingga mesin akan secepatnya kembali pada putaran ideal dan sisa energi dorong (kinetis) kendaraan dapat dimanfaatkan sampai ke posisi yang diinginkan.
• Mengemudi di tanjakan dan turunan
Pada jalan mendaki diperlukan tenaga mesin yang lebih besar dibandingkan dengan jalan datar.
Tergantung dari sudut tanjakan yang akan ditempuh, usahakan cara berikut ini:
1. Sesuaikan putaran mesin
2. Teknik perpindahan transmisi yang tepat dan cermat
3. Manfaatkan kecepatan kendaraan untuk menempuh tanjakan berikutnya.

• Matikan mesin bila tidak diperlukan
Matikan mesin sewaktu perhentian singkat; pada lintasan jalan kereta api, lampu lalu lintas, atau sedang menunggu sesuatu yang berhentinya diperkirakan lebih dari 60 detik.
Khusus untuk truk mixer; matikan mesin bila kendaraan tidak ada muatan jika diperkirakan waktu berhenti lebih dari 1 menit, misalnya saat membersihkan roda dari lumpur/tanah, waktu melapor pada pos satpam, jalan macet, dll. Ketika menghidupkan mesin kembali, jangan tekan pedal gas.

• Mengemudi dengan banyak belokan
Kurangi kecepatan saat mendekati belokan sampai mencapai kecepatan yang sesuai, bila perlu pengurangan kecepatan dilakukan dengan tenaga mesin atau sebisanya tanpa pengereman dan tidak menurunkan transmisi pada posisi yang lebih rendah.
Bila sering melakukan akselerasi dan pengereman mendadak dengan putaran mesin tinggi, tidak saja meningkatkan konsumsi bahan bakar dan membuat rem lebih cepat aus, juga menyebabkan kondisi kurang baik pada pengemudi.

• Muatan/beban
Muatan/beban adalah faktor yang mempengaruhi pemakaian bahan bakar yang utama. Penambahan beban 100 kg pada kendaraan ukuran sedang (1500 kg) akan meningkatkan konsumsi bahan bakar sekitar 6 – 7%. Kurangi beban tambahan yang tidak perlu pada kendaraan.

• Aerodinamis
Faktor lain yang mempengaruhi pemakaian bahan bakar adalah aerodinamis.
Makin cepat laju kendaraan maka makin besar hambatan udara yang ditimbulkan, misalnya pada kecepatan 120km/jam dapat meningkatkan sedikitnya 20% pemakaian bahan bakar.

• Tekanan ban
Memeriksa tekanan ban sangat lah penting agar hambatan gesek ban dapat dikurangi.
Tekanan yang tidak sesuai, misalnya kurang 25% dari spesifikasi normal dapat meningkatkan tahanan gesek sampai 10% serta memboroskan bahan bakar sebesar 2%. Tekanan ban yang terlalu rendah juga mempunyai akibat kurang baik pada jarak
pengereman. Untuk memastikan tekanan ban, periksa sedikitnya sekali sebulan.

• Servis berkala
Servis berkala adalah faktor yang sangat penting untuk menghemat bahan bakar, membersihkan saringan udara, serta melaksanakan pekerjaan servis rutin lainnya dengan benar. Diakhiri dengan uji emisi yang dapat membantu Anda menghemat bahan bakar. Oleh karena itu, lakukan pekerjaan servis berkala kendaraan Anda pada bengkel yang Anda percaya.[Set] Selengkapnya...

On Rabu, 24 Agustus 2011 1 comments

Selama Ramadhan 2011 Terminal Bratang mengadakan kerjasama dalam pembangunan mushola yang dimiliki dengan PKPU dan MTXL, hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah pengguna terminal bratang dalam menjalankan ibadah bagi mereka yang beragama muslim.[Set]



Selengkapnya...

On Senin, 08 Agustus 2011 1 comments



Wahid Husein Kepala Dishub dan LLAJ Jatim mengatakan bahwa Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Jawa Timur menyiapkan 29 jalur alternatif yang dapat digunakan pengendara disaat melakukan mudik lebaran 2011, baik saat melakukan mudik maupun balik, hal ini karena terdapat sejumlah wilayah yang biasanya menjadi titik kemacetan. Yaitu Surabaya menuju Malang dan Pasuruan, Surabaya ke Nganjuk hingga Ngawi, Kertosono ke Tulungagung dan Surabaya menuju Banyuwangi melewati Probolinggo. Kemacetan ini antara lain disebabkan oleh volume kendaraan, jalur rawan kecelakaan dan adanya pasar tumpah.

Berikut jalur alternatif yang terbagi ke dalam 6 ruas wilayah kemacetan :

I. Kemacetan Surabaya menuju Porong. Jalur alternatif :
1. Surabaya-Pasar Ngaban-Gempolsari-Kalitengah-Gempol (atau bisa melintas melalui)
2. Surabaya-Rel KA Tanggulangin-Gempolsari-Gempol.
(Jalur arteri juga bisa digunakan sejak H-10 Lebaran)
3. Kali Porong-Pelocor-Tol lama-Gempol.

II. Kemacetan dari Surabaya menuju Ngawi yang melewati Mojokerto, Nganjuk dan Madiun. Ada 13 jalur alternatif :
1. Surabaya-Mlirip-Gedeg-Ploso-Jombang
2. Surabaya-Mlirip-Jalan Empunala-Surodinawan-Curahmalang-Peterongan-Jombang
3. Surabaya-Krian-Mojosari-Gondang-Dinoyo-Mojoagung-Jombang
4. Surabaya-Mlirip-Jalan Gajah Mada-Suko-Mojoagung-Jombang
5. Mojokerto-Gedeg-Ploso-Lengkong-Kertosono
6. Simpang 3 Mojoduwur-Mojowarno-Simpang Kertorejo-Gudo-Kujang-Kediri
7. Perak-Gudo-Kujang-Paku-Kediri
8. Jombang-Ploso-Jatikalen-Lengkong-Guyangan-Kertosono
9. Kediri-Tanjunganom-Baron atau Loceret-Nganjuk
10. Kediri-Tanjunganom-Kertosono-Jombang
11. Kediri-Merican-Jabon-Kertosono-Jombang
12. Gendingan-Walikukun-Jatigempol-Kedungputri-Geneng-Kedungglagah-Kwadungan-Balerejo
13. Kedungglagah-Mangunharjo-Pangkur-Palok.

III. Kemacetan dari Surabaya menuju Banyuwangi yang melintasi Pasuruan-Probolinggo-Situbondo. Ada 4 jalur alternatif :
1. Simpang 4 Kebonagung-Simbang 4 Warungdowo-Simpang 4 Gondangwetan-Simpang 3 Wingongan
2. Simpang 3 Wingongan-Simpang 3 Banyubiru-Ranu-Grati-Simpang 3 Sumur Waru Grati
3. Arak-arak-Bondowoso-Kalisat-Gunung Kumitir-Kalibaru-Banyuwangi
4. Besuki-Klataan-Kendit-Sumber Kota-Situbondo.

IV. Kemacetan dari Kertosono menuju Kediri dan Tulungagung. Disiapkan dua jalur alternatif :
1. Kediri-Srengat-Ngantru-Tulungagung
2. Kediri-Kandat-Ngantru-Tulungagung.

V. Kemacetan di jalur Malang menuju Blitar. Ada dua jalur alternatif yaitu
1. Malang-Dilem-Bagong-Blitar
2. Malang-Jalibar-Blitar.

VI. Kemacetan jalur Probolinggo menuju Banyuwangi melewati Lumajang-Jember. Ada 5 jalur alternatif :
1. Rogojampi-Alas Malang-Genteng-Jember
2. Jalan Lingkar Ketapang, Banyuwangi
3. Probolinggo-Kalakah-Randuagung-Tanggul
4. Lumajang-Ambulu-Kencong-Jember
5. Jember-Rambipuji-Balung-Kencong-Lumajang.

Sedangkan untuk Pulau Madura, menurut Wahid masih relatif aman. Pihaknya hanya menyiapkan personel terutama di kawasan pasar tumpah. [Set]Link

Sumber : Suara Surabaya Selengkapnya...

On Jumat, 05 Agustus 2011 0 comments




Saat melakukan olahraga berlari beberapa orang tidak menyadari telah melakukan beberapa kesalahan-kesalahan yang dapat menimbulkan cedera saat melakukan olahraga berlari, kesalahan-kesalahan tersebut adalah:

1. Berlari melebihi kemampuan dengan memfosir diri diatas batas kemampuan yang dapat menimbulkan cedera.
2. Memililh sepatu olah raga yang kurang tepat yang tidak sesuia denga bentuk kaki dan jenis aktivitas, yang dapat meningkatkan resiko cedera.
3. Berlari denga cepat dijalan yang menurun dapat mengurangi pengaturan keseimbangan tubuh sehingga dapat meningkatkan resiko cidera.
4. Lupa minum sebelum melakukan olah raga lari, dapat membuat tubuh dehidrasi sehingga mengurangi performa tubuh dalam mengatur keseimbangan dan meningkatkan resiko cidera.
5. Mengawali berlari dengan pelan-pelan terlebih dahulu untuk menjaga irama denyut jantung, baru setelah itu dilakukan peningkatan secara pelan-pelan ritme lari yang dilakukan.
6. Melangkah dengan tepat, panjang-pendek langkah, diperlukan atau tidaknya tindakan melambung, hal tersebut harus dilakukan dengan mengestimasi apakah tubuh kita mampu melakukannya.[Set]

Sumber: Kesalahan dalam berlari Selengkapnya...

On Selasa, 02 Agustus 2011 0 comments


Lebaran yang tahun 2011 harus diwaspadai oleh para pemudik, hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas jalur darat di Jawa Timur pada saat H-7 sampai H+7 yang semula pada tahun 2009 terjadi 245 kecelakaan meningkat menjadi 391 kecelakaan pada tahun 2010. Penyebab dari meningkatnya kecelakaan karena semakin banyaknya jumlah masa yang melakukan mudik baik itu mudik maupun arus balik yang dilakukan pada saat bersama-sama.

Uraian

2009

2010

Jumlah Laka

245

391

Meninggal Dunia

105

81

Luka Berat

141

45

Luka Ringan

360

176

Sumber : Data Analisis dan Evaluasi (ANEV) Ditlantas Polda Jatim

(Jawa Pos, 1 Agustus 2011)

Meningkatnya jumlah kecelakaan yang terjadi membuat Dishub LLAJ Jatim mensiagakan 131 bus untuk mudik gratis untuk mengurangi angka kecelakaan dan sekaligus mengurangi kemacetan yang terjadi pada saat H-7 sampai dengan H+7. Dishub LLAJ Jatim membuka kesempatan kepada 7.000 penumpang untuk mudik gratis dari Surabaya menuju 12 daerah dengan rute, Situbondo-Banyuwangi, Jember-Banyuwangi, Bondowoso, Malang-Blitar, dan Kertosono-Tulungagung-Trenggalek. Selain itu juga Madiun-Magetan, Karangjati-Ngawi, Madiun-Ponorogo-Pacitan, Bojonegoro-Tuban, Nganjuk, Kediri, dan Pamekasan-Sumenep.[Set]

Selengkapnya...

On Rabu, 13 Juli 2011 0 comments



Homecoming is a culture in Indonesia of a long holiday season of religious day. and most of the Indonesia, whose live in the big city for working, do homecoming to their city where most of their family live.

Homecoming culture can help revenues flatten of Indonesian because usually people who does the homecoming activity, usually bring something for their family in the area they come. Moreover homecoming is not only bring positive effect for the city they come but also can give negative effect.

the negative effect of the homecoming culture is it can make long traffic jam in some place, beside that it can increase accident in the crowded place that is passed by the homecoming person. that way the government make some event to protect their citizen whose doing the homecoming culture, such as make a event of free transportation for them with some condition they must obey. beside the government some private company also make the same program like the government, although there is some different condition to obey.[set] Selengkapnya...