On Rabu, 22 Desember 2010 3 comments

Sikap pemkot yang menolak tol tengah kota dinilai sejumlah pakar cukup beralasan. Sebab,proyek jalan layang bebas hambatan itu bukan solusi utama untuk mengatasi kemacetan. Jaringan jalan lingkar barat dan timur dianggap lebih efektif untuk mengurai kepadatan di jantung kota. Jaringan jalan itu juga diakomodasi dalam perda 3/2007 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah(RTRW).

Pakar tata kota dari ITS Johan Silas menyatakan, RTRW Surabaya sejatinya mencantumkan secara lengkap rencana jaringan jalan di kota ini. Berdasar aturan itu,jaringan jalan terbentang dari timur sampai barat plus koridor selatan - udara. " Pertanyaan tol tengah nanti diposisikan seperti terhadap sistem jalan tersebut?" ujarnya

Menurut dia,jika tol itu tidak dibangun, sistem jalan di Surabaya tak bakal terpengaruh."Tol Tengah itu sebuah tawaran. Karena itu,harus dilihat dulu menguntungkan atau tidak," cetusnya

Johan memaparkan,jaringan jalan di Surabaya dibuat seperti papan catur.Kota ini bisa dicapai dario empat arah. bukan hanya melalui koridor dua arah,utara - selatan. Tapi lewat enam pintu masuk - keluar dari barat dan timur.

Jalur lingkar barat,misalnya mulai dibangun pada 2011. Paling lambat lima tahun mendatang johan optimis bahwa koridor utara - selatan maupun enam pintu masuk - keluar barat-timur bisa terakses semua."Jaringan jalan itu sudah praktis mengantikan satu titik seperti rencana pembangunan tol tengah jl. A yani." Paparnya

Johan Lantas membandingkan dengan kemacetan di jakarta. Menurut dia,kemacetan itu terjadi karena hanya bergantung pada tujuh koridor yang dimiliki. Surabaya tidak akan meniru hal tersebut. sebab selain memiliki koridor utara - selatan, jaringan jalan di surabaya di bikin menyebar."Investor tol Tengah ngak paham tata kota Surabaya," cetusnya
Lebih lanjut Johan menjelaskan,A. Yani hanya macet pada jam - jam tertentu. Terutama pada pagi dan sore hari atau saat jam berangkat atau pulang kerja dan sekolah. Hal itu berbeda dari kemacetan di jakarta yang terjadi sepanjang waktu. Seperti,di daerah kuningan maupun Jalan Sudirman.

Karena itu,jika frontage road, middle east ring road (MERR), middle west ring road (MWRR) terealisasi, johan optimis kemacetan dikota ini akan terurai. Dampaknya, sebut dia kesempatan untuk pengembangan perkonomian di semua wilayah bakal terbuka lebar." Anda akan peluang yang sama. Kalau hanya diperkuat koridor tengah, perkembangan ekonomi akan terpusat tidak tersebar," ungkapnya

hal senada ditekankan pakar statistik dari ITS Kresnayana Yahya. Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi kedepan lebih banyak dikawasan surabaya barat dan Timur. Sebab dikawasan itu tumbuh banyak perkantoran dan pusat bisnis. Dengan begitu,rencana pemkot membuka jalan di Surabaya Barat dan Timur di nilai Sangat pas.

Untuk mematangkan konsep jaringan jalan tersebut, pemkot sudah memiliki rancangan detail. Kepala Dinas PU Bina marga dan Pematusan Erna Purnawati menyatakan,surabaya memiliki enam pintu masuk - keluar di Surabaya Barat dan Timur.

Zona A (Pintu masuk 1) dimulai dari Kali Anak, berlanjut perak, dan berakhir di kenjeran. Zona B mencakup Tol perak - Dupak - Jalan Gresik Tol Timur. Zona C melingkupi Kejawan Putih Tambak - ITS- Sulawesi- Pandegiling- Banyu Urip-Tandes - Sememi -Benowo.
Zona D meliputi Wonorejo - Kedung Baruk - Jagir - Aditya Warman - HR . Moehamad - Lakar Santri. Zona E mencakup Medokan Ayu-Rungkut - Jemursari - Gayungan -Mastrip- Jalan Baru."Rencananya,pemkot bikin jalan baru di sekitar jalan Bogangin, dekat Mastrip,"terangnya. Sementara itu Zona F meliputi Tol Sumo -Tol Waru juanda- MERR 1

Erna menambahkan, Surabaya juga memiliki enam koridor yang bejejer dari selatan ke utara (lebih lengkap lihat grafis). Yang pasti,kata dia, pemkot sudah menyiapkan anggaranya. Dana itu akan digunakan untuk meneruskan pembangunan MERR maupun jalur lingkar Barat.

Pada 2011 pembebasan jalan untuk MERR II-C dianggarkan sebesar Rp44,3 Miliar. Luas lahannya 20 Ribu meter persegi.Jalur Lingkar Barat dimulai dengan pembebasan lahan seluas 3.500 meter persegi. Anggaran yang disiapkan Rp 5,7 Miliar,sedangkan anggaran fisiknya diplot Rp 2,4 miliar. Pembangunannya akan dilakukan secara bertahap "Semua dibangun dengan dana APBD.Proyeksinya lima tahun jaringan jalan ini sudah terbentuk".jelas erna
Selengkapnya...

On 0 comments

Para pengunjung di taman - taman Surabaya kini harus gigit jari.Mereka tak bisa lagi mengakses internet dengan gratis.Sebab,pemkot dan Telkom sepakat membatasi koneksi wifi di area ruang terbuka hijau (RTH). Tak urung,berkurangnya fasilitas area bebas internet itu membuat para pengunjung kecewa.

Itu dialami Lidya,Salah seorang mahasiswa,saat menyalakan laptopnya di taman bungkul.Tak seperti biasa,kemarin siang koneksi wifi telkom tak mau menyambung. Lidya pun berkali - kali mencobanya,namun koneksi tetap error. "Ealah udah gak nyambung lagi," ucapnya

Dia bertanya kepada beberapa pengunjung lain di taman itu.Menurut mereka,koneksi tersebut sudah lama putus. Lidya pun memasang wajah cemberut. "Wah,ngak asyik lagi dong datang ke taman," cetusnya

Lidya dan kawan- kawan memang rutin berkunjung ke taman.Jujukan mereka biasanya Taman Bungkul atau kebun bibit. Disana mereka kerap nongkrong sambil berdikusi. Sembari melakukan kegiatan itu,mereka manfaatkan layanan internet gratis."Waduh,bisa ngak ya pemkot menyediakan wifi lagi," ujarnya

Kepala dinas Informasi dan Komunikasi (Disinfokom) Chalid Buhari mengatakan tak semua semua taman di beri fasilitas wifi. Menurut dia,hanya dua taman yang di beri fasilitas itu oleh pemkot,yakni taman mundu dan Prestasi. Pemasangan speedy di dua taman dibiayai APBD.

sementara itu,pemasangan speedy di taman - taman lain merupakan program corporate social responbility (CSR) PT Telkom."Itu murni program mereka,selama ini,pemkot memang bekerja sama dengan PT. Telkom,namun untuk pelatihan para guru saja. Bukan soal pemasangan Speedy di taman," tuturnya

Chalid mengatakan,dalam waktu dekat ini pemkot juga belum berencana untuk menambah fasilitas itu di taman - taman sebab prioritas pemkot adalah membenahi internal sendiri.

Humas PT Telkom Dwi Anggara mengakui, pihaknya memutus koneksi wifi di beberapa taman. Alasannya program tersebut sudah berakhir. Menurut dia,CSR PT Telkom memiliki program memperkenalkan internet gratis kepada masyarakat selama dua tahun.

Program itu,kata dia,berakhir pada 2009. Sejak itu pemasangan Speedy di beberapa taman memang terbatas. Penghentian program tersebut juga dilakukan seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat berinternet. Berbagai fasilitas pun sudah dimilik masyarakat. " Namun,saya akan coba mengonfirmasikan hal ini lebih lanjut lagi." tuturnya
Selengkapnya...

On Selasa, 21 Desember 2010 1 comments

Selengkapnya...

On Kamis, 16 Desember 2010 0 comments

http://s1090.photobucket.com/albums/i369/terminalbratang/Upaya dinas perhubungan surabaya untuk meremajakan angkutan kota (angkot) menemui batu sandungan. Kendala utama ada pada partisipasi pemilik mikrolert yang enggan meremajakan armadanya.

Menurut Kepala Bidang Angkutan Dishub Surabaya Ari Winarno, total ada 4680 mikrolet yang beroperasi di surabaya. Dari jumlah itu, hingga 2010 ada 269 Unit yang wajib diremajakan. "Namun baru 72 unit yang diremajakan pemiliknya," katanya.Jika dipersentas,hanya sekitar 26.77 persen

Ari mengatakan, peremejaan angkot merupakan amanat perda Nomor 7 tahun 2006 tentang penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum. Dalam Perda itu,diatur batasan usia kendaraan umum yang beroperasi maksimal 15 tahun. Bila sudah melebihi usia maksimal, kendaraan wajib diremajakan.

Berdasarkan keluhan yang disampaikan pemilik mikrolet,kata Ari, rata - rata peremejaan armada terbentur masalah permodalan jalan keluar masalah itu sebenarnya sudah diupayakan oleh dishub. Yakni,dishub bekerjasama dengan salah satu bank pemerintah, memberikan pinjaman lunak selama tujuh tahun."Namun, pemilik masih merasa berat dengan cicilan yang harus dibayar,"Ungkapnya

Masalahnya, bank pemerintah tersebut bekerjasama dengan salah satu diler sehingga kendaraan yang dibeli masih baru. Padahal,lanjut Ari, peremajaan armada tidak harus membeli kendaraan baru."Bisa juga membeli kendaraan bekas,namun masih memenuhi syarat di bawah 15 tahun,"tuturnya.

Karena itu, Ari menilai, rendahnya partisipasi dalam meremajakan armada berasal dari kurangnya kesadaran pemilik mikrolet sendiri. Buktinya, masalah seperti itu tidak ditemui oleh armada taksi,Pemilik taksi lebih mudah meremajakan armadanya. ketika di singgung tentang kepemilikan mikrolet yang ada di perorangan, sedangkan taksi di kelola perusahaan, Ari menyatakan bahwa sesuai UU nomor 22 tahun 2009.
tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan, mikrolet pun diamanatkan berada di tangan sebuah badan usaha." Kami berupaya itu bisa berjalan mulai 2011.yang paling mudah, tentu saja mengarahkan para pemilik mikrolet untuk bergabung membentuk koperasi di bawah organda,"katanya
Selengkapnya...

On Kamis, 09 Desember 2010 1 comments

Merupakan tempat untuk mounting Wireless Acces Point Type 3 sedemikian hingga wireless device tersebut membentuk konfigurasi yang mampu mengcoverage 5 titik/lokasi yaitu: Sub Terminal Manukan, Sub Terminal Dukuh Kupang, Terminal Bratang, Sub Terminal Tambak Wedi,dan Sub Terminal Menanggal dengan Terminal Bratang sebagai Central Control Room
Spesifikasi
-Stage Tower 30x30x30 cm dengan ukuruan besi 19 mm dan Isian mm
-Include Lampu,Penangkal petir/surge arrester dan grounding
-Panjang tower perstage min 5 meter
-Seling baja min 6 mm
-Sudah termasuk instalansi /pengkabelan
-stross beton bertulang K 350 dalam 4 meter diameter 30 cm dibawah poer uk 65x65x85 cm

Selengkapnya...

On Senin, 22 November 2010 0 comments

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya bersiap membangun pusat Automatic Traffic Control System (ATCS) dan Pusat Kendali Parkir Elektrik yang akan di tempatkan di Terminal Bratang Surabaya.

Kemacetan sudah menjadi permasalahan yang komplek di kota – kota besar, untuk itu diperlukan suatu alternatif/ sistem yang dapat mengatur lalu lintas sehingga kemacetan dapat diatasi. Automatic Traffic Control System (ATCS) merupakan sebuah solusi yang layak untuk di gunakan di kota – kota besar. ACTS terdiri atas beberapa perangkat yang bekerja secara terorganisir dan terpadu yang terdiri dari traffic light, kamera CCTV dan Mikrocontroller.

Traffic Light berfungsi sebagai alat pengaturan lalu lintas yang dipasang di persimpangan jalan agar pengguna jalan dapat berlalu lintas dengan tertib. Ketika lalu lintas mulai terjadi, kamera CCTV bertugas untuk melakukan pengamatan kepadatan lalu lintas yang terjadi terutama di persimpangan jalan. Hasil Pengamatan ini kemudian disimpan di PC komputer agar dapat diketahui prosentase kepadatan tiap jalur. Data kepadatan tersebut secara otomatis terkirim ke pusat kontrol sehingga petugas dapat melakukan tindakan untuk melakukan pengaturan waktu/timer pada traffiic light langsung dari pusat kontrol. Melalui dengan penggunaan ATCS ini nantinya diharapkan dapat menjadi solusi utama untuk mengatasi kepadatan lalu lintas.

Selain itu Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya juga akan mengadaan penataan untuk Sistem kendalil Parkir Elektrik."Tahun depan, untuk pemantauan, pusat data base, dan kontrol untuk parkir elektrik akan dipusatkan di Terminal Bratang" menurut Ir. Irvan WahyudrajadM.MT, Kepala Bidang Sarana Prasarana Dishub Kota Surabaya.

Dibeberapa tempat saat ini sudah dipasang parkir elektrik, seperti di Terminal Purabaya, Terminal Bratang dan TOW. Untuk pusat control memang ditempatkan di masing-masing wilayah. Guna mempermudah pemantauan dan pengelolaan data, rencananya nanti Lantai 2 terminal Bratang juga akan dijadikan sebagai pusat kendali Parkir Elekrik selain Pusat Control ATCS.
Selengkapnya...

On 0 comments

Selain pembangunan frontage untuk atasi kemacetan Jalan A Yani Surabaya, pemerintah juga akan perlebar Dolog. Dana dianggarkan Rp 5 milyar dari APBN dan ditarget selesai awal 2011.

Menurut SUTOYO Pembuat Komitmen Pembangunan Jalan dan Jembatan Surabaya, Senin (22/11), pelebaran bundaran Dolog satu paket dengan pembangunan jalan layang Diponegoro serta pelebaran jembatan Branjangan di jalan Surabaya-Gresik. Total anggaran untuk 3 paket Rp 122,9 milyar.

Untuk pembebasan lahan untuk pelebaran lajur di bundaran Dolog, kata SUTOYO, diserahkan ke Pemkot Surabaya. Hingga saat ini, tinggal 5 persil lahan di sekitar bundaran yang belum dibebaskan.

“Tiga persil dimiliki Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang rencananya akan diganti dengan sistem tukar guling. Sementara dua persil lagi milik warga. Satu persil sudah ada harganya, namun masih ada masalah internal di keluarga pemilik persil. Sementara satu persil lagi tidak memiliki alas hak,”ungkapnya.

SUTOYO berharap proses pembebasan bisa cepat agar pelebaran bisa segera dilakukan. Apalagi selama ini jalan di sekitar bundaran itu hanya memiliki tiga lajur. Dengan pelebaran, akan ada penambahan dua lajur yang akan dipakai untuk memutar balik.

Kemacetan di sekitar bundaran Dolog yang terjadi, diakui SUTOYO, karena ada kendaraan akan memutar. Dengan pelebaran, ada lajur khusus untuk memutar dan ada lajur untuk tetap jalan ke arah utara.

Akan tetapi, meski nantinya ada pelebaran, tidak bisa sepenuhnya menyelesaikan masalah untuk kendaraan yang akan menyeberang ke Jalan Jemur Andayani. Kendaraan dari arah utara akan tetap berhenti jika kendaraan dari selatan akan menyeberang ke Jemur Andayani.

”Memang tidak bisa dihindari kemacetan terjadi pada jam-jam sibuk. Seharusnya dibuatkan jalan layang untuk arah selatan menuju Jemur Andayani,” tukasnya
sumber :
http://kelanakota.suarasurabaya.net?id=74ccbb2ddd14575afbd73aa3bbd567b0201085169
Selengkapnya...

On 0 comments

Hari selasa,shalat Idul Adha di terminal Bratang. Dibatalkan karena hujan yang mengguyur kawasan terminal bratang pukul 05.00 – 05.20, Memang Sungguh sangat disayangkan berbagai pihak,karena kawasan Areal Parkir terminal bratang basah.Padahal masyarakat jemaah muhamadiyah sudah datang ke shelter terminal bratang. Sehingga mereka jemaah di pindahkan ke Masjid Bratang Binanggun Gang I.
Semula di harapkan Areal Parkir Terminal Bratang bisa menampun ratusan orang,tapi dengan basahnya areal,maka Masjid bratang binanggung hanya bisa menampung 150 Orang.Dalam khutbah Parjo Msi. Mengatakan Perbedaan Metode Hisab yang dilakukan pemerintah dan Muhamadiyah.berakibat perbedaan Jatuhnya tanggal Hari raya Idul Adha tapi menurut mereka bukan menjadi hal untuk terjadinya perpecahan sesama umat islam.Dalam khutbahnya. Mengharapkan Penyembelihan kurban dilakukan secara bersamaan hari rabu esoknya. Dalam mimbar tersebut banyak warga muhamaddiyah meninggalkan Khutbah Idul adha karena mereka terburu untuk bekerja dan sekolah.
Selengkapnya...

On Sabtu, 13 November 2010 0 comments

Peserta gerak Jalan Perjuangan Mojokerto–Surabaya yang mengendarai sepeda ontel (sepeda kuno), diberangkatkan pada pukul 15. 40 WIB, dari Jl. Benteng Pancasila Kota Mojokerto. Mereka dilepas oleh AKBP RONI BACHTIAR ARIEF Kapolres Mojokerto Kota.

DEDI RISTIANTO, Ketua Paguyuban Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) Jawa Timur dalam laporannya saat upacara pelepasan di Jl Benteng Pancasila Kota Mojokerto mengatakan, peserta sepeda ontel atau Ontelis tercacat hampir 4.500 orang, baik beregu maupun perorangan.“Mereka bersal dari Jawa Timur sendiri dan juga ada peserta dari luar Jatim, seperti Semarang, Jakarta Bandung dan Bogor”, katanya.

RONI BACHTIAR ARIEF menambahkan, melalui Paguyuban Sepeda Tua (Ontel) dan kegiatan Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto-Surabaya, hendaknya bisa dijadikan sebagai media untuk menjaga nilai budaya dan perjuangan.

“Yang lebih penting, mengenang jasa para pahlawan yang telah giugur mendahului kita, serta menjadikan peristiwa perang 10 November tahun 1945, menjadi tonggak sejarah perjuangan para pahlawan Bangsa Indonesia, yang saat itu dimotori oleh Bung Tomo,” katanya.

Sementara untuk peserta Gerak Jalam Mojokerto–Surabya
yang jalan kaki, diberangkatkan dari Alun–Alun Kota Mojokerto diberangkatkan SOEKARWO Gubernur Jawa Timur sore ini juga
Selengkapnya...

On 0 comments

Pemberangkatan gerak jalan Perjuangan Mojokerto-Surabaya diundur 1 jam dari jadwal semula pukul 16.00 WIB. Start baru akan dilakukan pukul 17.00 dari alun-alun Kota Mojokerto, Sabtu (13/11).

ARIF LUKMAN HAKIM Kasubag Media Biro Humas Protokoler Pemprov Jatim pada Suara Surabaya, Sabtu (13/11) mengatakan, pengunduran jadwal hanya karena Gubernur Jawa Timur yang melepas para peserta masih mengikuti sidang Paripurna DPRD Jawa Timur yang membahas RAPBD Jatim 2011.

Sementara KASDI Panitia pelaksana mengatakan, untuk pengamanan dari Polda Jatim sudah menyiapkan 2.000 personel, baik terbuka maupun tertutup. Jumlah peserta 9.000 lebih dengan rincian peserta perorangan 3.000 lebih, beregu umum 450, dan beregu TNI-Polri 32 regu.KASDI juga mengatakan, satu jam sebelum peserta gerak jalan dilepas Gubernur Jatim, akan diawali pelepasan 2.500 peserta pawai sepeda kuno dari Gedung Benteng Pancasila Mojokerto.

Semua Polres yang wilayahnya dilalui rute gerak jalan Perjuangan Mojokerto - Suroboyo sudah dikumpulkan dan sepakat memberi pengamanan peserta gerak jalan.

Rute yang dilewati Jalan Mojopahit Mojokerto, Gajah Mada Mojokerto, Krian, Sepanjang, Karang Pilang, Gunungsari, Joyoboyo, Diponegoro, Kedungdoro, Blauran, dan masuk Jalan Pahlawan Surabaya.
Selengkapnya...

On Senin, 08 November 2010 0 comments

Suasana meriah di Terminal Bratang hari sabtu,memang bisa terbilang meriah dengan adanya promo minuman berenergi Lipovitan.Promo minuman yang cukup jeli berenergi yang mengusung citra: 'Minuman kesehatan bikin tubuh jadi sehat'. dibagian lain iklan dari minuman lipovitan dengan semboyan "Pahit Rasanya....Dahsyat Khasiatnya..." dengan mengusung hal tersebut dalam promonya di Terminal Bratang di hari Sabtu kemarin.Dalam Ajang promo tersebut diperkenalkan Minum berenergi Pasak Bumi,Gingseng.Yang diikuti Warga terminal Bratang,Penumpang yang hendak menuju keterminal Purabaya Bisa menikmati segelas kecil minuman Lipovitan secara cuma - cuma,dan juga bisa membeli produk lipovitan tersebut dengan harga terjangkau selama promo 4 botol cukup 13rb,
Event ini yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga pukul 15.30 tersebut cukup menyedot perhatian masyarakat pengguna lalu lintas dan warga bratang karena terdapat fasilitas lectune,serta 2 penyanyi dan tersedia games berupa tarik tambang, Panco, Balap karung. dalam event ini pemenang bisa mendapatkan hadiah Rp 200ribu perlomba.
Selengkapnya...

On Minggu, 31 Oktober 2010 1 comments

Hari ini Minggu jam 10.30 (31/10) Tim penilai Adipura masuk terminal bratang.sebelumnya mereka melakukan penilaian di kebun bibit yang notabenenya letaknya tidak jauh dari terminal bratang.Tim inpenden ini terdiri dari 8 orang berpakaian safari dan preman membawa seperangkat kamera dan membidik lensa mereka ke fasilitas terminal bratang yaitu shelter,drainase,tempat smoke area,taman terminal bratang dan tentunya pagar yang masih dalam perbaikan.

Tim indepen dari menteri lingkungan hidup ini sebagaian besar dari LSM yang peduli lingkungan yang sudah terbukti eksistensinya.Karena tema lingkungan Hidup di tahun 2010, "Many Species. One Planet. One Future” (Banyak Species. Satu Planet. Satu Masa Depan).menurut mereka Penilaian Adipura pada dasarnya terdiri dari dua komponen, yaitu fisik dan non fisik. Penilaian terhadap komponen fisik terfokus kepada kinerja pemerintah daerah dalam menyediakan, menjaga kebersihan dan keteduhan fasilitas publik, perumahan, sungai dan sistem drainase, fasilitas kebersihan dan lokasi - lokasi wisata. Komponen non fisik mencakup penilaian terhadap institusi, managemen dan daya tanggap pemerintah daerah dalam pengelolaan lingkungan perkotaan. Hasil penilaian menunjukkan bahwa terdapat hubungan atau pun kolerasi yang erat antara nilai fisik dan non fisik dari suatu perkotaan, atau dengan kata lain kriteria penilaian yang digunakan dalam program Adipura dapat membuktikan bahwa kota - kota yang mempunyai fasilitas fisik yang baik selalu ditunjang oleh institusi, managemen dan daya tanggap pengelolaan lingkungan hidup yang baik pula.

Ruang lingkup dan indikator yang ada pada program Adipura didominasi seputar isue – isue :
- Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Pengelolan Kebersihan/Sampah
- Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
- Anggaran
- Sarana dan Prasarana
- Tingkat Pelayanan
- Perencanaan
- Partisipasi Masyarakat dalam lingkungan hidup
- Fasilitas publik seperti kebersihan sungai, sarana trasnportasi dan sarana kota.

Program Adipura digunakan untuk meningkatkan motivasi kepada kalangan Birokrat, Stake Holder, LSM maupun masyarakat Surabaya untuk menciptakan pengelolaan lingkungan yang bersih dan hijau di Kota Surabaya.
Program Adipura bukanlah sasaran utama, akan tetapi program ini dapat digunakan sebagai salah satu indikator keberhasilan kota dalam mengelola lingkungannya secara komprehensif. Selengkapnya...

On 0 comments

Sejak tahun 2002 tepatnya tanggal 5 Juni 2002 Kementerian Lingkungan Hidup telah memulai kembali Program Adipura untuk mengevaluasi pengelolaan sampah, ruang terbuka hijau, pengendalian pencemaran air, dan fasilitas publik di kawasan perkotaan. Program Adipura ini bertujuan untuk mendorong pemerintah daerah dan masyarakat mewujudkan kota “bersih dan teduh” (clean and green city) dengan menerapkan prinsip – prinsip Good Governance (transparansi, partisipasi dan akuntabilitas).
Program Adipura merupakan program yang dinamis dan prinsip keberlanjutan merupakan salah satu prinsip dasar pelaksanaan program ini. Gambaran singkat perkembangan Program Adipura dari tahun I sampai dengan tahun ke V dalam penilaian dapat dilihat sebagai berikut :
Tahun I : 2002 – 2003, Evaluasi kriteria penilaian adipura (baru) berhubungan erat antara nilai fisik dan non fisik.
Tahun II : 2003 – 2004, Terkumpul data-data dasar (empiris) standard pengelolaan lingkungan.

Tahun III : 2004 – 2005, Data standard pengelolaan lingkungan hidup dikembangkan sebagai indeks pengelolaan lingkungan hidup perkotaan.
Tahun IV : 2005 – 2006, Desentralisasi Adipura, status keikutsertaan kota-kota semula bersifat suka rela menjadi bersifat wajib.
Tahun V : 2006 – 2007, Ada pembaharuan pada komponen non fisik yang menitikberatkan pada perencanaan dan pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau.
Tahun VI : 2007 – 2008, Ada pembaharuan pada komponen non fisik dalam perencanaan dan pengelolaan kebersihan / sampah dan ruang terbuka hijau yang menitikberatkan pada aspek 3 R (Reduce, Reuse, Recycle), peningkatan peran serta masyarakat dalam hal pengelolaan kebersihan/sampah dan penghijauan serta Pengendalian Pencemaran Air.Tahun pertama penilaian adalah tahun konsolidasi untuk meletakkan dasar - dasar program, memperkuat sistem dan kelembagaan. Salah satu hal yang menonjol pada tahun pertama adalah evaluasi terhadap kriteria penilaian. Penilaian Adipura pada dasarnya terdiri dari dua komponen, yaitu fisik dan non fisik. Penilaian terhadap komponen fisik terfokus kepada kinerja pemerintah daerah dalam menyediakan, menjaga kebersihan dan keteduhan fasilitas publik, perumahan, sungai dan sistem drainase, fasilitas kebersihan dan lokasi - lokasi wisata. Komponen non fisik mencakup penilaian terhadap institusi, managemen dan daya tanggap pemerintah daerah dalam pengelolaan lingkungan perkotaan. Hasil penilaian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara nilai fisik dan non fisik dari suatu perkotaan, atau dengan kata lain kriteria penilaian yang digunakan dalam program Adipura dapat membuktikan bahwa kota - kota yang mempunyai fasilitas fisik yang baik selalu ditunjang oleh institusi, managemen dan daya tanggap pengelolaan lingkungan hidup yang baik pula.
Tahun kedua sudah mulai terkumpul data dasar yang bersifat empiris yang dapat digunakan sebagai brenchmark dalam penilaian predikat bersih dan teduh. Kriteria bersih dikaitkan dengan timbulan sampah per kapita, anggaran kebersihan per kapita dan anggaran sampah terangkut. Sedangkan kriteria teduh dikaitkan dengan luas ruang terbuka hijau (RTH) per luas perkotaan, anggaran RTH terhadap APBD, dan anggaran RTH per kapita. Data - data dasar tersebut terus dikembangkan sebagai acuan dalam penilaian Adipura.
Pada tahun ketiga, data - data tersebut terus dikembangkan dengan mengacu kepada hasil studi banding ke United Kingdom, Workshop penerapan indikator umum untuk Clean Air, Clean Water dan Clean Land kota-kota ASEAN.
Pada tahun pelaksanaan keempat terjadi perubahan yang sangat signifikan. Pada tahap awal sampai tahun 2004, program Adipura masih diprioritaskan pada dua kegiatan pokok, yaitu :
1. Pemantauan dan evaluasi kinerja pengelolaan lingkungan perkotaan berdasarkan pedoman dan kriteria yang ditetapkan untuk menentukan peringkat;
2. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam pengelolaan lingkungan perkotaan.
Namun mulai Juli 2005, terjadi desentralisasi proses penilaian dan perubahan Status keikutsertaan kota – kota , yang dahulu bersifat suka rela (voluntary), kemudian menjadi bersifat wajib (mandatory). Dengan adanya desentralisasi, pelaksanaan penilaian dilakukan bersama antara Kementerian Lingkungan Hidup dengan Kantor Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional dan berbagai unsur di daerah, yaitu Pemerintah Daerah, media massa , Perguruan Tinggi dan LSM . Hal ini sesuai dengan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan dalam rangka penerapan prinsip – prinsip Good Governance. Dengan adanya perubahan status keikutsertaan, maka mulai periode 2005 – 2006 ini seluruh kota di Indonesia di pantau.

Pada pelaksanaan kelima tahun 2006, ada perubahan / pembaharuan dalam metode penilaian. Mulai periode 2006 – 2007, komponen non fisik dari Program Adipura lebih menitikberatkan pada aspek perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang berkaitan langsung dengan masalah sampah dan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Selain Daftar Isian, diperlukan juga RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), RKPDT (Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahunan), RKA (Rencana Kerja dan Anggaran), Renstra (Rencana Strategis), Renja (Rencana Kerja), dan RUTR (Rencana Umum Tata Ruang); yang berkaitan dengan pengelolaan kebersihan (persampahan) dan pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH).
Pada Pelaksanaan keenam tahun 2007, periode 2007 – 2008, komponen non fisik dari Program Adipura masih lebih menitikberatkan pada aspek perencanaan dan pengelolaan kebersihan/sampah dan ruang terbuka hijau dengan penekanan pada aspek 3 R (Reduce, Reuse, Recycle), peningkatan peran serta masyarakat dalam hal pengelolaan kebersihan/sampah dan penghijauan serta Pengendalian Pencemaran Air. Selain Daftar Isian, diperlukan juga RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), RKPDT (Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahunan), RKA (Rencana Kerja dan Anggaran), Renstra (Rencana Strategis), Renja (Rencana Kerja), dan RUTR (Rencana Umum Tata Ruang); yang berkaitan dengan pengelolaan kebersihan (persampahan) dan pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH).

3. PROGRAM ADIPURA DI KOTA SURABAYA
Ruang lingkup dan indikator yang ada pada program Adipura didominasi seputar isue – isue :
- Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Pengelolan Kebersihan/Sampah
- Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
- Anggaran
- Sarana dan Prasarana
- Tingkat Pelayanan
- Perencanaan
- Partisipasi Masyarakat
- Fasilitas publik seperti kebersihan sungai, sarana trasnportasi dan sarana kota.
Program Adipura digunakan untuk meningkatkan motivasi kepada kalangan Birokrat, Stake Holder, LSM maupun masyarakat Surabaya untuk menciptakan pengelolaan lingkungan yang bersih dan hijau di Kota Surabaya.
Program Adipura bukanlah sasaran utama, akan tetapi program ini dapat digunakan sebagai salah satu indikator keberhasilan kota dalam mengelola lingkungannya secara komprehensif.
Prestasi Program Adipura yang telah diraih oleh Kota Surabaya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tingkat Nasional :
1 Adipura Presiden RI 1988
2 Adipura Presiden RI 1989
3 Adipura Presiden RI 1990
4 Adipura Presiden RI 1991
5 Adipura Kencana Presiden RI 1992
6. Adipura Kencana Presiden RI 1993
7 Adipura Presiden RI 1994
8 Adipura Kencana Presiden RI 1995
9 Adipura Kencana Presiden RI 1996
10 Adipura Kencana Presiden RI 1997
11 Adipura kencana Presiden RI 2006
12 Adipura kencana Presiden RI 2007
13 Adipura kencana Presiden RI 2008
14 Adipura kencana Presiden RI 2009
15 Adipura kencana Presiden RI 2010

Tahun 1998 – 2001 Program Adipura berhenti dan dimulai lagi tahun 2002.
Selengkapnya...

On Rabu, 27 Oktober 2010 0 comments

Muhammadiyah melalui Maklumat PP Muhammadiyah nomor: 05/MLM/I.0/E/2010, telah menetapkan awal Ramadhan, 1 Syawwal, dan 1 Dzulhijjah 1431H, termasuk di dalamnya adalah penetapan tanggal 10 Dzulhijjah atau hari Idul Adha.

Dalam surat yang ditandatangani oleh ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, dan sekretaris umum Agung Danarto tersebut, juga berisi himbauan berkenaan dengan ibadah pada bulan Ramadhan. Bersamaannya bulan Ramadhan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia, juga menjadi bagian himbauan Maklumat PP Muhammadiyah untuk selalu menjadikan diri sebagai manusia yang merdeka, bebas dari belenggu-belenggu kehidupan dan pada akhirnya menjadi manusia yang seutuhnya.

Maklumat PP Muhammadiyah yang tertanggal 16 Juli 2010 tersebut, mengumumkan bahwa 1 Ramadhan 1431H, akan jatuh pada hari Rabu, 11 Agustus 2010, dan 1 Syawwal 1431H, pada hari Jum’at 10 September 2010. Untuk 1 Dzulhijjah 1431H, Muhammadiyah mengumumkan akan jatuh pada hari Sabtu 6 November 2010, yang berarti Idul Adha atau 10 Dzulhijjah 1431H akan jatuh pada hari Selasa 16 November 2010

“Hari Raya Idul Adha jatuh pada hari Selasa, 16 Nopember 2010, dan hari Arafah tanggal 15 Nopember 2010. Penetapan Hari Raya Idul Adha ini kemungkinan waktunya berbeda dengan yang ditetapkan oleh pemerintah,”

"Saat ini pemerintah memang belum menetapkan, biasanya mendekati Hari Raya Idul Adha baru akan melakukan ru’yatul hilal. Kalaupun ada perbedaan penetapan Hari Raya Idul Adha, silakan masyarakat mengikuti sesuai keyakinannya. Perbedaan jangan dijadikan persoalan, anggap saja ini sebagai keanekaragaman,”

Shalat Idul Adha di Terminal bratang dilaksanakan Muhamdiyah Bratang Cabang Ngangel hari selasa,tgl 16 November 2010,lebih awal dari biasanya. Semoga pelaksanaan shalat Idul Adha tidak menganggu kekhusukan umat lainnya.yang mungkin dihari tersebut menjalankan ibadah puasa sebelum lebaran shalat Idul Adha.
Selengkapnya...

On Rabu, 20 Oktober 2010 0 comments

Alian Desembri, aktor monolog berjudul sansiviera terakhir oleh komunitas senja merah di terminal bratang dalam gelaran pra festival seni surabaya,Unit kegiatan mahasiswa teater kusuma universitas 17 Agustus 1945 Surabaya


Aksi gadis yang satu ini patut di perhitungkan dengan gaya lengak lengoknya seperti srikandi, dalam aksinya alian Desemberi menceritakan seorang srikandi yang berusaha dengan susah payah melakukan penghijauan dengan lidah mertua (sansivera),srikandi tersebut mencoba memanah langit untuk membasahi bumi dengan harapan sansiviera bisa tumbuh denganbaik sehingga polusi dapat berkurang. dalam Emansipasi wanita srikandi tersebut berharap bahwa sansivera mampu dipelihara masyarakat kalangan luas hal ini terlihat dengan menunjukan pembagian sansiviera ke kalangan penumpang,masyarakat sekitar.
Selengkapnya...

On Minggu, 17 Oktober 2010 0 comments

Ketakutan, ADITYA (22) pelaku tabrak lari di Jl. Manyar Kertoarjo Surabaya terpaksa ngebut melarikan diri.

Mahasiswa universitas swasta di Surabaya itu mengaku sadar ketika menabrak seorang penyeberang. Awalnya, ia ingin menyalip mobil dan belok kiri. Tapi rupanya penyeberang tersebut berjalan di depannya. Tabrakan pun tak bisa dihindari.

Sebenarnya ADITYA bermaksud menolong korban. Namun, ia ketakutan lantaran dilempar warga sekitar. ADITYA pun langsung tancap gas dan bersembunyi di Gereja Bethany kawasan Manyar.

“Manyar Kertoarjo itu ramai. Saya menghindari mobil, mau nyalip. Terus ada orang nyebrang. Saya mau ngerem, tapi gak nututi, terus terpental. Terus, sebelah kiri ada yang lempar. Saya bukannya melarikan diri, tapi saya panik,” kata ADITYA

Menurut ADITYA, ia melaju tidak terlalu kencang dengan kecepatan sekitar 40-50 km/jam. Panik, ADITYA langsung menghubungi LISA ibunya. LISA, Ibunya menceritakan ketakutan yang dialami putranya.

Kata LISA, putranya bersedia mempertanggungjawabkan perbuatannya. Termasuk menanggung perawatan korban yang ditabrak. “Ya, kalau memang salah, mau gimana lagi, harus tanggung jawab,” tukas LISA.

Saat ini, kasus ini ditangani oleh AKP BAMBANG SUKMONO Kanitdikyasa Lantas Porlestabes Surabaya. Sementara, identitas dan kondisi korban masih belum diketahui.
Selengkapnya...

On Senin, 11 Oktober 2010 1 comments

Surabaya- Matinya Trafic Light (TL/Lampu lalu lintas) di perempatan kebun bibit kemarin (10/10) mengakibatkan kemacetan lumayan parah mulai pukul 07.30 sampai 10.00. laju kendaraan dari semua arah tidak teratur.beberapa kendaraan dari jalan raya nginden yang hendak menuju kertajaya memutar balik. Mereka menghindari kemacetan di persimpangan tersebut.namun,ada beberapa yang tetap memaksa melaju melalui persimpangan itu.sejak awal TL mati,tidak ada petugas dari dinas perhubungan di lapangan. hanya ada beberapa petugas PLN dan dari kepolisian.Kondisi tersebut terjadi hingga siang.
Kasi Rekaya Lalu lintas Dishub Kota Surabaya Tundjung Iwandaru menyesalkan terjadinya peristiwa itu. Sebab,ada alternatif yang bisadilakukan jika tegangan dari PLN Padam. Sehingga tidak terjadi kemacetan seperti kemarin. "salah satunya genset untuk lampu TL," katanya Tunjung Berharap,jika ada pemadaman kembali pihaknya diberi tahu sehingga bisa mengatasipasi. diantaranya penempatan genset di titik - titik tersebut. "Jadi kemacetan bisa diantisipasi sejak awal," tutur dia.
Selengkapnya...

On Jumat, 01 Oktober 2010 0 comments

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien

1. Pengecekan Bagian Luar Mobil

Sebelum menggunakan mobil cek kondisi sekeliling bodi, pastikansemua dalam kondisi baik dan layak jalan.Pengecekan Ban Kembang ban Cek tekanan angin dan kondisi ban mobil (termasuk ban cadangan) minimal seminggu sekali sebelum mobil digunakan. Periksa tekanan angin dengan menggunakan Tire Presure Gauge, dan pastikan tekanan sesuai dengan standar.

Untuk memeriksa ketebalan ban, gunakan Trade Wear Indicator,
yaitu berupa tanda segitiga pada dinding ban dan tonjolan pada
telapak ban. Jika kembangan ban sudah rata dengan tonjolan tersebut, maka gantilah segera ban Anda.
Pengecekan Mesin
Lakukan pengecekan ruang mesin minimal seminggu sekali pada bagian oli mesin, oli rem, air radiator dan air aki. Pastikan ketinggian oli ataupun air berada di bawah garis maksimal. Selanjutnya cek juga karet-karet selang dan tali kipas. Pastikan semua masih lentur dan tidak ada retakan.
2. Pengecekan Dalam Mobil
Saat memasuki kabin mobil hal penting yang perlu di cek adalah kondisi karet pedal kopling, rem dan gas. Semuanya harus terpasang dengan baik dan tidak tipis. Lalu, cek juga rem tangan mobil, terutama tuas dan penguncinya.Semuanya harus dalam kondisi dan berfungsi dengan baik.

3. Posisi Duduk
1. Komunikasi
Mudah berkomunikasi dengan pengendara lain dan memantau situasi di luar mobil.
2. Kenyamanan
Tidak mudah lelah dan selalu sigap meski mengemudi jarak jauh.
3. Kontrol
Sabuk PengamanMudah merasakan gejala awal ketika mobil mulai kehilangan keseimbangan. Sehingga bisa segera mengantisipasinya.

Ada 3 hal penting yang akan kita dapatkan apabila posisi duduk
kita sudah tepat, yaitu:
Untuk mendapatkan posisi duduk yang tepat ikuti prosedur dalam
hal:

Sabuk Pengaman
Gunakan selalu Sabuk Pengaman sebagai perlengkapan pelindung
keselamatan utama. Pastikan terdengar suara KLIK!, saat
memasangnya.

Penggunaan sabuk pengaman yang tepat, harus melewati tulang bahu dan pinggul. Gunakan pengatur ketinggian sabuk pengaman agar memudahkan mendapatkan posisi duduk yang tepat.

Jarak Kursi
Atur jarak kursi sehingga kamu mudah mengoperasikan pedal gas,
rem dan kopling.

Sandaran Kursi
Posisi sandaran kursi harus nyaman, tidak terlalu tegak namun tidak terlalu landai.Jarak ke kemudi

Jarak Tubuh & Kemudi
Jarak ideal tubuh dengan kemudi yaitu sekitar 25cm. Cara mengukurnya, letakkan kedua pergelangan tangan Anda pada jam 12. Kemudian atur sandaran kursi.

Posisi Penahan Kepala
Tempatkan sandaran kepala sejajar dengan tinggi kepala.

Ketinggian Kemudi
Sesuaikan ketinggian kemudi sampai merasa nyaman untuk mengemudi.

Setelah duduk dengan nyaman, lakukan pengecekan berikut
ini:Indikator Dashboard

Pengecekan Instrumen Dashboard
Cek semua indikator di dashboard ketika kunci dalam posisi ON.Untuk kendaraan yang dilengkapi dengan ABS dan SRS Airbag, pastikan saat menyalakan mobil indikator tersebut mati.

Pengaturan Kaca Spion
Atur semua posisi kaca spion supaya memudahkan memantau situasi di luar mobil.

Pengecekan Lampu-lampu
Pastikan semua lampu-lampu berfungsi dengan baik.

4. Olah KemudiOlah Kemudi

Posisi dasar tangan yang paling tepat saat mengemudi yaitu tangan
kiri di posisi jam 9 dan tangan kanan di posisi jam 3. Posisi ibu
jari harus tegak di atas setir dan tidak masuk ke lingkaran setir.

Hindari kebiasaan mengemudi dengan satu tangan, telapak tangan
dan mengemudi dengan jari yang masuk ke lingkar setir. Selain
mudah kehilangan kendali saat mengemudikan mobil, Anda juga
terancam bahaya cedera bahkan kematian.

Ada 2 Teknik olah kemudi yang tepat yaitu sebagai berikut:

1. Tarik-Dorong Setir

Merupakan teknik olah kemudi yang paling dasar dan aman
digunakan di berbagai situasi, baik mengemudi pada
2. kecepatan rendah ataupun tinggi. Silang
Teknik ini dapat digunakan saat kecepatan rendah tapi membutuhkan radius putar yang cukup luas, seperti saat parkir atau berbalik arah.

5. Teknik Pengereman

Salah satu fitur yang berkaitan dengan teknik pengereman adalah Anti Lock Brake System (ABS), Electronic Force Brake Distribution (EBD) dan Brake Assist (BA).

ABS berfungsi agar ban tidak terkunci saat terjadi pengereman. Caranya injak sekuat tenaga pedal rem sambil arahkan mobil ke tempat yang lebih aman.

EBD berfungsi mendistribusikan daya pengereman ke setiap roda sesuai beban kendaraan. Mekanisme ini bekerja bersama ABS dan sangat bermanfaat ketika mengerem pada jalan menikung.

Sementara itu, BA berguna untuk menambah daya pengereman saat mengerem mendadak. Mekanisme ini bekerja berdasarkan kecepatan menginjak pedal rem pada kondisi darurat. Sehingga dengan sedikit injakan tapi cepat, mobil dapat berhenti dengan cepat.

6. Scanning
Ketika sedang mengendarai mobil, perlu memperhatikan semua pengguna jalan atau kondisi jalan sekitar, misalnya motor, mobil, rambu-rambu, pejalan kaki ataupun objek-objek penting lainnya yang dapat mempengaruhi kesigapan saat mengemudi.Blind Spot

7. Blind Spot

Blind Spot adalah area yang tidak terlihat secara langsung oleh
kaca spion tengah, kanan ataupun kiri. Dengan keterbatasan ini,perlu membiasakan diri untuk melakukan Shoulder Check yaitudengan menoleh sesaat ke kiri atau kanan sesuai arah belok Anda.

8. Safe Following Distance

Ketika sedang mengendarai mobil, jaga jarak aman ideal mobil
dengan mobil di depan yaitu sekitar 3 detik. Caranya:
Temukan patokan yang cukup besar dan tidak bergerak di
sepanjang jalan.
Kemudian saat mobil lain di depan melintasi patokan tersebut, hitung dengan angka ?1000 dan 1, 1000 dan 2, 1000 dan 3?.Pastikan mobil melewati patokan yang sama pada akhir hitungan.
Jika sudah tepat, maka Anda telah memenuhi jarak aman ideal.

9. Safe Stopping Distance
Saat menghentikan mobil, pastikan jarak mobil cukup memadai sehingga bisa melihat kedua ban belakang mobil yang berada di depan. Hal ini agar memudahkan saat terjadi kondisi yang memaksa Anda harus keluar dari antrian kendaraan.Parkir

10. Parkir
Untuk memudahkan saat parkir, perlu memahami dan menggunakan patokan-patokan yang ada pada mobil. Seperti terlihat pada gambar berikut: Selengkapnya...

On 0 comments

Surabaya selalu dipenuhi kesibukan setiap hari. Tingkat mobilitas warganya sangat tinggi. Akibatnya, Transportasi angkutan umum menjadi kebutuhan pendukung.

Namun,banyaknya angkutan justru menimbulkan permasalahan tersendiri. Banyak yang mangkal di terminal bayangan atau diluar tempat – tempat resmi yang disediakan. Maka, muncul kesan kurang efisiensinya terminal di Surabaya,terutama dikawasan timur.

Semisal kawasan jalan raya rungkut. Angkutan umum Sering kali berkumpul. Lebih dari angkutan umum yang mangkal di tepi jalan itu. Padahal, tempat tersebut bukan terminal. Kondisi itu mengakibatkan arus lalu lintas kawasan terganggu.

Parahnya, sering kali dalam menunggu penumpang, sang sopir tidak memedulikan kepentingan lainnya. Mereka asal memakir kendaraan sehingga memakan bahu jalan dan mengakibatkan penyempitan ruas jalan.

Kawasan tersebut yang menjadi tempat mangkal adalah mal,kawasan industry dan beberapa tempat keramaian lainnya. Seseorang sopir angkutan menyatakan lebih menikmati mangkal di tempat tertentu. Alasannya penumpangnya banyak. “Kami tidak kesulitan kalok diterminal harus menunggu lama”, ujar sisopir yang enggan disebut namanya. Selain menunggu lama,mereka harus bersaing dengan angkutan lainnya.

Kondisi saat ini, kata dia, mengharuskan sopir jemput bola. Pola mereka tidak lagi menunggu penumpang, tapi mencari lokasi yang banyak penumpang. “Makanya kami lebih suka ngetem disekitar pabrik atau mall”. Ungkap sopir tadi

Andiyanto, salah seorang pengguna jalan, mengatakan kerap kali terjebak kerap kali terjebak kemacetan ketika melintas di jalan tersebut. Penyebabnya, banyak angkutan yang berkumpul mengantre penumpang. Mereka menggunakan bahu jalan disekitar kawasan itu sehinga ruas jalan menjadi sempit. “mobil harus perlahan – lahan ketika melewati jalan tersebut”, paparnya.

Keberadaan yang tidak beraturan di pinggir jalan secara tidak langsung melanggar aturan hukum. Andiyanto menuturkan, menurut undang – undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas, bahu jalan termasuk fasilitas untuk penggendara. Jika disalahgunakan artinya melanggar aturan.”Pelanggaran bias dikenai sanksi hukum”.

Ada yang mengeluh,ada pula yang diuntungkan oleh keberadaan angkutan yang mangkal di beberapa tempat.”cukup mencari pangkalan,sudah dapat. Jadi tidak harus beranjak ke terminal,” papar Rina Ariyanti pekerja swasta.

Harus diakui,jika angkutan tidak diperbolehkan mangkal, sebagaian masyarakat bakal kesulitan. Mereka pasti menunggu angkutan lewat atau kalok mau cepat harus pergi ke terminal yang tempatnya belum dekat.

Kondisi ini akhirnya menyuburkan terminal bayangan. Pada saat bersamaan,terminal atau pangkalan resmi justru sepi dari angkutan dan penumpang. Misalnya terminal medokan dan gunung anyar.
Selengkapnya...

On Jumat, 24 September 2010 2 comments

Sebagai wujud kepedulian terhadap kesehatan penumpang, pengemudi dan crew angkutan penumpang umum Jasa Raharja bekerjasama dengan Bid Dokkes Polda Jawa Timur mengadakan pelayanan kesehatan gratis di Terminal Bratang Surabaya, Senin (06/09/2010).

Pelayanan kesehatan gratis yang dilaksanakan rutin oleh Jasa Raharja Jawa Timur di terminal-terminal ini dimaksudkan agar Jasa Raharja lebih dekat dan dikenal oleh masyarakat sehingga Jasa Raharja selalu dicintai masyarakat. Operasi simpatik pelayanan kesehatan ini merupakan program kerja Jasa Raharja yang dilaksanakan di terminal-terminal secara bergantian dan dilaksanakan di dalam Mobil Unit Keselamatan Lalu Lintas (MUKL) yang dilengkapi dokter, tenaga medis dan obat-obatan secara gratis.

Dari pasien yang kami temui menyampaikan bahwa kegiatan pelayanan kesehatan gratis ini sangat membantu masyarakat bawah terutama sopir dan crew angkutan umum yang saat ini lagi sepi penumpangnya dan pendapatannya sangat minim dan dengan pengobatan gratis ini sangat terbantu.

Pelayanan kesehatan gratis mendapat sambutan yang sangat baik dari para sopir, kernet dan para penumpang sehingga banyak pasien yang antri ingin berobat meskipun menunggu agak lama.

Selengkapnya...

On Kamis, 23 September 2010 0 comments

Sosialisasi Lalu lintas Di Terminal BratangPolwan Ikut serta sosialisasi Lalu lintas Terminal BratangSosialisasi Berkendara diTerminal bratang







IPDA S.Warno bagian Polantas Polrestabes Surabaya menyelengarakan Sosialisasi Kendaraan di depan Sopir MPU,serta bus kota,didampingi 5 polwan serta 4 pegawai Dishub sosialisasi “Cara Aman berkendara”.Dalam Diskusi Ipda S. Warno terjadi Interaksi mengenai bagaimana berlalul lintas di jalan.menurut Korps Polisi yang punya semboyan “Melindungi dan Melayani Masyarakat” ini akan berusaha memberi pelayanan dalam berlalu lintas agar angka kecelakaan dari tahun ke tahun bisa menurun. Dalam diskusi yang hanya berjalan 30 menit diharapkan kesadaran bersama dalam berlalu lintas dan di akhiri dengan pembagian brosur, plakat.



Selengkapnya...

On Senin, 20 September 2010 0 comments

Dua pekan sudah berlalu, kegiatan pemantauan arus mudik dan arus balik di Posko Dinas Perhubungan Surabaya tampak lengang. Kegiatan yang digelar sejak H-7 (Jum’at, 3 September 2010) hingga H+7 (sabtu, 18 September 2010) setidaknya telah mencatat kegiatan arus mudik dan arus balik di Terminal Purabaya, TOW, dan Joyoboyo.

Ir. Irvan Wahyudrajad, M.MT selaku Koordinator Posko Angkutan Lebaran 2010 menyatakan, “Kenaikan jumlah penumpang dan angkutan lebaran tahun 2010 di Terminal Purabaya dan Terminal Tambak Oso Wilangun meningkat sekitar 8.62%-9.24% untuk penumpang dan 0.70%-2.46% keberangkatan bus AKAP/AKDP.”

Terminal Purabaya yang mempunyai potensi 8 jurusan bus AKAP/AKDP pada angkutan lebaran kali ini tercatat sebanyak 821.901 pemudik dengan menggunakan 21.303 bus AKAP/AKDP. Data ini meningkat dari data sebelumnya yang berkisar 751.132 penumpang dengan 21.154 Bus AKAP/AKDP. Frekwensi arus mudik 2010 tersebut naik sekitar 0.70%-9.42% dari tahun 2009.
Untuk arus balik di Terminal Purabaya tahun 2010 kali ini tidak mengalami banyak kenaikan yakni berkisar 3.08%-0.34%. Pada jalur kedatangan tercatat sebanyak 865.689 penumpang tiba di Surabaya, jumlah ini lebih tinggi dari jumlah penumpang di tahun 2009 yang hanya berjumlah 839.843 dengan armada sebanyak 26.116 bus di tahun 2010 dan 26.027 Bus di tahun 2009.
Di tempat lain Terminal Tambak Oso Wilangun juga terlihat aktifitas arus mudik dan arus balik yang cukup ramai.Hingga H+7 kemarin tepatnya tanggal 18 September 2010 masih terlihat aktifitas arus balik hingga mencapai 281 kedatangan dengan jumlah 10.105 penumpang.
Berdasarkan data statistik, selama dua pekan arus mudik tercatat sebanyak 5.127 keberangkatan dengan penumpang sebanyak 104.077, sedangkan untuk arus balik 88.784 penumpang dengan 281 armada.
Tingkat kenaikan para pemudik di terminal Tipe A ini hanya berselisih 123 keberangkatan bus dari tahun 2009 yang berjumlah 5.004 bus dengan 95.817 penumpang.

Selengkapnya...

On Minggu, 19 September 2010 0 comments

Arus kendaraan balik Lebaran mulai memenuhi jalan-jalan utama di Kota Surabaya, Minggu (19/09). Sejak pukul 12.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB tadi, iring-iringin kendaraan dari luar kota, terutama roda dua, tampak masuk Kota Surabaya.

Pantauan di jalur Sidoarjo-Surabaya, kondisi lalu lintas tidak seperti hari Minggu biasanya yang sepi. Kendaraan roda dua dengan atribut mudik Lebaran tampak memenuhi jalan mulai dari Buduran sampai masuk Jl. Ahmad Yani, Surabaya. Kendaraan roda dua kebanyakan mengangkut penumpang lebih dari dua orang membawa tambahan barang seperti tas di bagian belakangnya.

AKP I GUSTI MERTA Kanit Pengaturan, pengawalan, Penjagaan, dan Patroli (Turjawali) Satlantas Polrestabes Surabaya mengatakan gelombang arus balik juga terpantau dari arah Mojokerto melewati Jl. Raya Sepanjang menuju Surabaya.
Mereka adalah pemudik yang kembali pulang ke rumahnya masing-masing setelah melewati libur Lebaran. Kebanyakan mereka mengejar waktu masuk kembali sekolah, Senin (20/09) besok.

Tujuan mereka selain ke Surabaya, juga ke Jembatan Suramadu menuju ke kota-kota di Pulau Madura.

”Kami memang terus melakukan pengaturan. Tadi sempat padat di pertigaan Margorejo-Jl. Ahmad Yani dan Jembatan Mayangkara, Wonokromo. Tapi sekarang sudah lancar kembali. Masuk pukul 5 sore ini, lalu lintas lebih lancar,” kata GUSTI
Sementara itu diterminal Bratang jumlah penumpang arus balik mengalami peningkatan dibandingkan hari - hari sebelumnya.bus kota purabaya tujuan bratang mengalami peningkatan signifikan.ini dikarenakan esok mulai aktivitas kegiatan belajar mengajar.
Selengkapnya...

On Kamis, 16 September 2010 1 comments

Umat Islam di Indonesia menjadikan Idul Fitri sebagai hari raya utama, momen untuk berkumpul kembali bersama keluarga, apalagi keluarga yang karena suatu alasan, misalnya pekerjaan atau pernikahan, harus berpisah. Mulai dua minggu sebelum Idul Fitri, umat Islam di Indonesia mulai sibuk memikirkan perayaan hari raya ini, yang paling utama adalah Mudik atau Pulang Kampung, sehingga pemerintah pun memfasilitasi dengan memperbaiki jalan-jalan yang dilalui. Hari Raya Idul Fitri di Indonesia diperingati sebagai hari libur nasional, yang diperingati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang memang mayoritas Muslim. Biasanya, penetapan Idul Fitri ditentukan oleh pemerintah, namun beberapa ormas Islam menetapkannya berbeda.

Idul Fitri di Indonesia disebut dengan Lebaran, dimana sebagian besar masyarakat pulang kampung (mudik) untuk merayakannya bersama keluarga. Selama perayaan, berbagai hidangan disajikan. Hidangan yang paling populer dalam perayaan Idul Fitri di Indonesia adalah ketupat, yang memang sangat familiar di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Bagi anak-anak, biasanya para orang tua memberikan uang raya kepada mereka. Selama perayaan, biasanya masyarakat berkunjung ke rumah-rumah tetangga ataupun saudaranya untuk bersilaturahmi, yang dikenal dengan "halal bi-halal", memohon maaf dan keampunan kepada mereka. Beberapa pejabat negara juga mengadakan open house bagi masyarakat yang ingin bersilaturahmi.
Inilah potret kebersamaan,maka beberapa pegawai terminal Bratang melakukan Halal bihalal ke rumah Salah satu pegawai Bu Dwi.termasuk petugas entri data,Server dan menikmati hidangan ketupat serta opor ayam.
Selengkapnya...

On Jumat, 10 September 2010 0 comments

Takbir dan tahmid membahana di Kawasan Terminal Bratang. Masyarakat Kawasan Nginden, Barata Jaya, Mulai Berbondong - bondong memasuki areal Lapangan. dan ikut melafalkan takbir.
Berbeda dengan tahun sebelumnya. Pelaksanaan Shalat Idul fitri terlihat dipenuhi setengah dari areal lapangan, Kemungkinan masyarakat melaksanakan pulang mudik ke kampung halaman. Tapi dalam pelaksanaan tidak mengurangi kekushukan masyarakat khususnya Warga Muhamadiyah untuk menjalankan Shalat Idul fitri.

Pada Pelaksanaan Shalat Idul Fitri Sebagai Imam Dan Khotib Drs. Hasanudin MA


Selengkapnya...

On Kamis, 09 September 2010 0 comments

Dua hari sebelumnya surat izin dari Dishub surabaya Permohonan izin penyelengaraan Sholat Idul fitri telah tiba dikantor terminal bratang.hal ini menunjukan bahwa. Masyarakat khususnya Muhamadiyah Bratang Cabang Ngagel dapat melaksanakan shalat Id di terminal bratang. Tepat pukul 22.00 beberapa Pengurus Muhamadiyah Kerja Bakti membersihkan Lapangan (Menghilangkan Bau dengan Karoline),Memasang Pengeras Suara dan mengatur parkir jama'ah di luar terminal.serta menggunakan aliran listrik terminal bratang untuk pengeras suara ketika malam hari raya dan sholat serta khotbah idul fitri yang dimaksud.
Seminggu sebelum Hari H Menurut Penanggung jawab shalat Idulfitri Bapak Suhirman sisi sebelah timur kami pasang sepanduk sebagai sarana informasi, dan kesiapan Panitia jika terjadi Hujan Lebat yang dapat mengakibatkan banjir maka tempat alternatif di pindahkan jalan manyar
Selengkapnya...

On Selasa, 07 September 2010 1 comments

MUDIK dengan sepeda motor sepertinya masih akan menjadi primadona di lebaran tahun ini. Selain hemat ongkos, mudik dengan sepeda motor juga dirasa lebih praktis. Namun perlu diperhatikan juga bahwa mudik dengan sepeda motor juga cukup beresiko dan rawan dari rasa aman dan nyaman.
Agar perjalanan mudik Anda dengan sepeda motor berjalan lancar, aman dan nyaman, berikut ini beberapa tips
1. Pastikan Anda dan keluarga berada dalam kondisi fit, khususnya bagi pengendara motor. Makanlah secukupnya agar perut terisi dan lakukan pemanasan agar otot-otot tubuh tidak tegang.

2. Periksa kondisi kendaraan Anda sehat sebelum dipakai "bertempur" di jalanan. Jika perlu perikasakan kondisi motor Anda ke bengkel langganan, agar penanganannya bisa dilakukan dengan cepat.

3. Jangan lupa membawa surat-surat penting seperti SIM, STNK, dan bawa juga perlengkapan atau alat-alat (tools kit) di motor.


4. Gunakan helm full face karena lebih aman. Pastikan juga jika Anda membawa anak, mereka juga memakai helm agar aman. Ingat, jangan menempatkan anak di depan karena itu berarti menjadikan anak sebagai tameng Anda.

5. Gunakan jaket, sepatu, jika perlu body protector yang di pasang di dada untuk leindungi dada dari hempasan angin malam yang jahat. Pakai juga sarung tangan, kacamata untuk melindungi mata dari debu dan kotoran, serta siapkan pula jas hujan.

6. Buat pembonceng wanita, sebaiknya Anda tidak duduk menyamping hanya agar kelihatan feminim. Duduk menghadap ke depan jauh lebih aman.

7. Bawalah bekal makanan yang praktis dan bisa dimakan saat istirahat di jalan. Siapkan juga air mineral atau permen karet yang efektif mengusir kantuk selama dalam perjalanan.

Selengkapnya...

On Minggu, 05 September 2010 0 comments

Libur yang dimulai tanggal 5 september,berakibat peningkatan jumlah Pemudik (alias Mudiker) yang naik dari bus Kota Pangkalan Terminal C Bratang sampai Terminal Kelas A Purabaya Surabaya. Kebanyakan dari Pemudik H-5 hingga H-2 adalah Para Pelajar,dan Mahasiswa. Sementara H-1 Pemudik dari Pembantu,Pegawai,karyawan Perusahaan.
Dituturkan Oleh Kepala Terminal Bratang Budi sayogo bahwa "Setiap harinya bus kota penuh pada H-5 dan dia menghimbau kepada Kondektur bus Kota agar tidak ada Penumpang yang berdiri,rata - rata 1 bus penumpang 55 orang,dengan barang bawaan yang ditaruh bagasi,pada musim lebaran memang terjadi kenaikan tarif Rp1000, dari Rp 3000 hingga Rp 4000," Selengkapnya...

On Rabu, 25 Agustus 2010 0 comments

1. Lokasi : Jl. Nginden wilayah Surabaya Timur
2. Luas Tanah/Areal : 7.575 M2
3. Luas Landasan : 2.411 M2
4. Luas Bangunan

  • Kantor Terminal Bratang = 562 M2
  • Pos Jaga Di Pintu Masuk = 20 M2
  • Pos Jaga Di Pintu Keluar = 12 M2
  • Kantin = 15 M2
  • Kantor UPTD Terminal = 57 M2
5. Fasilitas Penunjang
  • Ponten terdiri : 5 kamar mandi/ WC
6. Pos Retribusi : 1 buah
7. Musholah : 29,4 M2
8. PMI : 78 M2
9. Ruang Tunggu : 3 buah @60 M2 Selengkapnya...