On Rabu, 22 Desember 2010 3 comments

Sikap pemkot yang menolak tol tengah kota dinilai sejumlah pakar cukup beralasan. Sebab,proyek jalan layang bebas hambatan itu bukan solusi utama untuk mengatasi kemacetan. Jaringan jalan lingkar barat dan timur dianggap lebih efektif untuk mengurai kepadatan di jantung kota. Jaringan jalan itu juga diakomodasi dalam perda 3/2007 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah(RTRW).

Pakar tata kota dari ITS Johan Silas menyatakan, RTRW Surabaya sejatinya mencantumkan secara lengkap rencana jaringan jalan di kota ini. Berdasar aturan itu,jaringan jalan terbentang dari timur sampai barat plus koridor selatan - udara. " Pertanyaan tol tengah nanti diposisikan seperti terhadap sistem jalan tersebut?" ujarnya

Menurut dia,jika tol itu tidak dibangun, sistem jalan di Surabaya tak bakal terpengaruh."Tol Tengah itu sebuah tawaran. Karena itu,harus dilihat dulu menguntungkan atau tidak," cetusnya

Johan memaparkan,jaringan jalan di Surabaya dibuat seperti papan catur.Kota ini bisa dicapai dario empat arah. bukan hanya melalui koridor dua arah,utara - selatan. Tapi lewat enam pintu masuk - keluar dari barat dan timur.

Jalur lingkar barat,misalnya mulai dibangun pada 2011. Paling lambat lima tahun mendatang johan optimis bahwa koridor utara - selatan maupun enam pintu masuk - keluar barat-timur bisa terakses semua."Jaringan jalan itu sudah praktis mengantikan satu titik seperti rencana pembangunan tol tengah jl. A yani." Paparnya

Johan Lantas membandingkan dengan kemacetan di jakarta. Menurut dia,kemacetan itu terjadi karena hanya bergantung pada tujuh koridor yang dimiliki. Surabaya tidak akan meniru hal tersebut. sebab selain memiliki koridor utara - selatan, jaringan jalan di surabaya di bikin menyebar."Investor tol Tengah ngak paham tata kota Surabaya," cetusnya
Lebih lanjut Johan menjelaskan,A. Yani hanya macet pada jam - jam tertentu. Terutama pada pagi dan sore hari atau saat jam berangkat atau pulang kerja dan sekolah. Hal itu berbeda dari kemacetan di jakarta yang terjadi sepanjang waktu. Seperti,di daerah kuningan maupun Jalan Sudirman.

Karena itu,jika frontage road, middle east ring road (MERR), middle west ring road (MWRR) terealisasi, johan optimis kemacetan dikota ini akan terurai. Dampaknya, sebut dia kesempatan untuk pengembangan perkonomian di semua wilayah bakal terbuka lebar." Anda akan peluang yang sama. Kalau hanya diperkuat koridor tengah, perkembangan ekonomi akan terpusat tidak tersebar," ungkapnya

hal senada ditekankan pakar statistik dari ITS Kresnayana Yahya. Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi kedepan lebih banyak dikawasan surabaya barat dan Timur. Sebab dikawasan itu tumbuh banyak perkantoran dan pusat bisnis. Dengan begitu,rencana pemkot membuka jalan di Surabaya Barat dan Timur di nilai Sangat pas.

Untuk mematangkan konsep jaringan jalan tersebut, pemkot sudah memiliki rancangan detail. Kepala Dinas PU Bina marga dan Pematusan Erna Purnawati menyatakan,surabaya memiliki enam pintu masuk - keluar di Surabaya Barat dan Timur.

Zona A (Pintu masuk 1) dimulai dari Kali Anak, berlanjut perak, dan berakhir di kenjeran. Zona B mencakup Tol perak - Dupak - Jalan Gresik Tol Timur. Zona C melingkupi Kejawan Putih Tambak - ITS- Sulawesi- Pandegiling- Banyu Urip-Tandes - Sememi -Benowo.
Zona D meliputi Wonorejo - Kedung Baruk - Jagir - Aditya Warman - HR . Moehamad - Lakar Santri. Zona E mencakup Medokan Ayu-Rungkut - Jemursari - Gayungan -Mastrip- Jalan Baru."Rencananya,pemkot bikin jalan baru di sekitar jalan Bogangin, dekat Mastrip,"terangnya. Sementara itu Zona F meliputi Tol Sumo -Tol Waru juanda- MERR 1

Erna menambahkan, Surabaya juga memiliki enam koridor yang bejejer dari selatan ke utara (lebih lengkap lihat grafis). Yang pasti,kata dia, pemkot sudah menyiapkan anggaranya. Dana itu akan digunakan untuk meneruskan pembangunan MERR maupun jalur lingkar Barat.

Pada 2011 pembebasan jalan untuk MERR II-C dianggarkan sebesar Rp44,3 Miliar. Luas lahannya 20 Ribu meter persegi.Jalur Lingkar Barat dimulai dengan pembebasan lahan seluas 3.500 meter persegi. Anggaran yang disiapkan Rp 5,7 Miliar,sedangkan anggaran fisiknya diplot Rp 2,4 miliar. Pembangunannya akan dilakukan secara bertahap "Semua dibangun dengan dana APBD.Proyeksinya lima tahun jaringan jalan ini sudah terbentuk".jelas erna
Selengkapnya...

On 0 comments

Para pengunjung di taman - taman Surabaya kini harus gigit jari.Mereka tak bisa lagi mengakses internet dengan gratis.Sebab,pemkot dan Telkom sepakat membatasi koneksi wifi di area ruang terbuka hijau (RTH). Tak urung,berkurangnya fasilitas area bebas internet itu membuat para pengunjung kecewa.

Itu dialami Lidya,Salah seorang mahasiswa,saat menyalakan laptopnya di taman bungkul.Tak seperti biasa,kemarin siang koneksi wifi telkom tak mau menyambung. Lidya pun berkali - kali mencobanya,namun koneksi tetap error. "Ealah udah gak nyambung lagi," ucapnya

Dia bertanya kepada beberapa pengunjung lain di taman itu.Menurut mereka,koneksi tersebut sudah lama putus. Lidya pun memasang wajah cemberut. "Wah,ngak asyik lagi dong datang ke taman," cetusnya

Lidya dan kawan- kawan memang rutin berkunjung ke taman.Jujukan mereka biasanya Taman Bungkul atau kebun bibit. Disana mereka kerap nongkrong sambil berdikusi. Sembari melakukan kegiatan itu,mereka manfaatkan layanan internet gratis."Waduh,bisa ngak ya pemkot menyediakan wifi lagi," ujarnya

Kepala dinas Informasi dan Komunikasi (Disinfokom) Chalid Buhari mengatakan tak semua semua taman di beri fasilitas wifi. Menurut dia,hanya dua taman yang di beri fasilitas itu oleh pemkot,yakni taman mundu dan Prestasi. Pemasangan speedy di dua taman dibiayai APBD.

sementara itu,pemasangan speedy di taman - taman lain merupakan program corporate social responbility (CSR) PT Telkom."Itu murni program mereka,selama ini,pemkot memang bekerja sama dengan PT. Telkom,namun untuk pelatihan para guru saja. Bukan soal pemasangan Speedy di taman," tuturnya

Chalid mengatakan,dalam waktu dekat ini pemkot juga belum berencana untuk menambah fasilitas itu di taman - taman sebab prioritas pemkot adalah membenahi internal sendiri.

Humas PT Telkom Dwi Anggara mengakui, pihaknya memutus koneksi wifi di beberapa taman. Alasannya program tersebut sudah berakhir. Menurut dia,CSR PT Telkom memiliki program memperkenalkan internet gratis kepada masyarakat selama dua tahun.

Program itu,kata dia,berakhir pada 2009. Sejak itu pemasangan Speedy di beberapa taman memang terbatas. Penghentian program tersebut juga dilakukan seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat berinternet. Berbagai fasilitas pun sudah dimilik masyarakat. " Namun,saya akan coba mengonfirmasikan hal ini lebih lanjut lagi." tuturnya
Selengkapnya...

On Selasa, 21 Desember 2010 1 comments

Selengkapnya...

On Kamis, 16 Desember 2010 0 comments

http://s1090.photobucket.com/albums/i369/terminalbratang/Upaya dinas perhubungan surabaya untuk meremajakan angkutan kota (angkot) menemui batu sandungan. Kendala utama ada pada partisipasi pemilik mikrolert yang enggan meremajakan armadanya.

Menurut Kepala Bidang Angkutan Dishub Surabaya Ari Winarno, total ada 4680 mikrolet yang beroperasi di surabaya. Dari jumlah itu, hingga 2010 ada 269 Unit yang wajib diremajakan. "Namun baru 72 unit yang diremajakan pemiliknya," katanya.Jika dipersentas,hanya sekitar 26.77 persen

Ari mengatakan, peremejaan angkot merupakan amanat perda Nomor 7 tahun 2006 tentang penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum. Dalam Perda itu,diatur batasan usia kendaraan umum yang beroperasi maksimal 15 tahun. Bila sudah melebihi usia maksimal, kendaraan wajib diremajakan.

Berdasarkan keluhan yang disampaikan pemilik mikrolet,kata Ari, rata - rata peremejaan armada terbentur masalah permodalan jalan keluar masalah itu sebenarnya sudah diupayakan oleh dishub. Yakni,dishub bekerjasama dengan salah satu bank pemerintah, memberikan pinjaman lunak selama tujuh tahun."Namun, pemilik masih merasa berat dengan cicilan yang harus dibayar,"Ungkapnya

Masalahnya, bank pemerintah tersebut bekerjasama dengan salah satu diler sehingga kendaraan yang dibeli masih baru. Padahal,lanjut Ari, peremajaan armada tidak harus membeli kendaraan baru."Bisa juga membeli kendaraan bekas,namun masih memenuhi syarat di bawah 15 tahun,"tuturnya.

Karena itu, Ari menilai, rendahnya partisipasi dalam meremajakan armada berasal dari kurangnya kesadaran pemilik mikrolet sendiri. Buktinya, masalah seperti itu tidak ditemui oleh armada taksi,Pemilik taksi lebih mudah meremajakan armadanya. ketika di singgung tentang kepemilikan mikrolet yang ada di perorangan, sedangkan taksi di kelola perusahaan, Ari menyatakan bahwa sesuai UU nomor 22 tahun 2009.
tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan, mikrolet pun diamanatkan berada di tangan sebuah badan usaha." Kami berupaya itu bisa berjalan mulai 2011.yang paling mudah, tentu saja mengarahkan para pemilik mikrolet untuk bergabung membentuk koperasi di bawah organda,"katanya
Selengkapnya...

On Kamis, 09 Desember 2010 1 comments

Merupakan tempat untuk mounting Wireless Acces Point Type 3 sedemikian hingga wireless device tersebut membentuk konfigurasi yang mampu mengcoverage 5 titik/lokasi yaitu: Sub Terminal Manukan, Sub Terminal Dukuh Kupang, Terminal Bratang, Sub Terminal Tambak Wedi,dan Sub Terminal Menanggal dengan Terminal Bratang sebagai Central Control Room
Spesifikasi
-Stage Tower 30x30x30 cm dengan ukuruan besi 19 mm dan Isian mm
-Include Lampu,Penangkal petir/surge arrester dan grounding
-Panjang tower perstage min 5 meter
-Seling baja min 6 mm
-Sudah termasuk instalansi /pengkabelan
-stross beton bertulang K 350 dalam 4 meter diameter 30 cm dibawah poer uk 65x65x85 cm

Selengkapnya...