On Kamis, 12 Mei 2011 0 comments


Kota Ekologis (Ecocity)


Kota yang secara ekologis dikatakan kota yang sehat. Artinya adanya keseimbangan antara pembangunan dan perkembangan kota dengan kelestarian lingkungan. Pengertian yang lebih luas ialah adanya hubungan timbal balik antara kehidupan kota dengan lingkungannya. Secara mendasar kota bisa dipandang fungsinya seperti suatu ekosistem. Ekosistem kota memiliki keterkaitan sistem yang erat dengan ekosistem alami.

Surabaya sedang gencar-gencarnya mengadakan pembangunan kota menjadi ecocity, seperti yang telah dibicarakan pada hari Senin (02/05) perwakilan Bank Dunia (World Bank) yang terdiri dari Ine Steenmans (Research Engineer), Holly Krambeck (Transport Engineer), Rajan. K. Bose (Senior Energy Specialist), Arif Mulya Rahardian (Economist) dan didampingi oleh 2 dosen dari ITS Surabaya, Rulli Pratiwi Setiawan dan Prananda Navita melakukan kunjungan ke kantor Dinas Perhubungan Kota Surabaya dengan tujuan untuk Proyek tersebut mencakup penggunaan energi utama dan energi alternatif secara efisien dari 6 sektor antara lain, sektor bangunan/gedung, pengaturan limbah padat, pengaturan air limbah, transportasi, penerangan umum serta sektor pembangkit tenaga listrik. Diharapkan rekomendasi dari riset yang dihasilkan dapat dijadikan pertimbangan oleh pemangku kepentingan baik eksekutif maupun legislatif dalam mengambil keputusan khususnya penggunaan energi untuk kota Surabaya

Selaras dengan dibangunnya surabaya menyuju ecocity, maka terwujudlah perubahan-perubahan pada Terminal Bratang, salah satunya adalah pembongkaran pagar depan menjadi taman kecil yang indah dengan papan nama Terminal Bratang sebagai simbol area tersebut, sebagai mana konsep ecocity, yaitu adanya keselarasan antara pembangunan yang terjadi dengan lingkungannya [set].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar