On Senin, 22 November 2010 0 comments

Selain pembangunan frontage untuk atasi kemacetan Jalan A Yani Surabaya, pemerintah juga akan perlebar Dolog. Dana dianggarkan Rp 5 milyar dari APBN dan ditarget selesai awal 2011.

Menurut SUTOYO Pembuat Komitmen Pembangunan Jalan dan Jembatan Surabaya, Senin (22/11), pelebaran bundaran Dolog satu paket dengan pembangunan jalan layang Diponegoro serta pelebaran jembatan Branjangan di jalan Surabaya-Gresik. Total anggaran untuk 3 paket Rp 122,9 milyar.

Untuk pembebasan lahan untuk pelebaran lajur di bundaran Dolog, kata SUTOYO, diserahkan ke Pemkot Surabaya. Hingga saat ini, tinggal 5 persil lahan di sekitar bundaran yang belum dibebaskan.

“Tiga persil dimiliki Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang rencananya akan diganti dengan sistem tukar guling. Sementara dua persil lagi milik warga. Satu persil sudah ada harganya, namun masih ada masalah internal di keluarga pemilik persil. Sementara satu persil lagi tidak memiliki alas hak,”ungkapnya.

SUTOYO berharap proses pembebasan bisa cepat agar pelebaran bisa segera dilakukan. Apalagi selama ini jalan di sekitar bundaran itu hanya memiliki tiga lajur. Dengan pelebaran, akan ada penambahan dua lajur yang akan dipakai untuk memutar balik.

Kemacetan di sekitar bundaran Dolog yang terjadi, diakui SUTOYO, karena ada kendaraan akan memutar. Dengan pelebaran, ada lajur khusus untuk memutar dan ada lajur untuk tetap jalan ke arah utara.

Akan tetapi, meski nantinya ada pelebaran, tidak bisa sepenuhnya menyelesaikan masalah untuk kendaraan yang akan menyeberang ke Jalan Jemur Andayani. Kendaraan dari arah utara akan tetap berhenti jika kendaraan dari selatan akan menyeberang ke Jemur Andayani.

”Memang tidak bisa dihindari kemacetan terjadi pada jam-jam sibuk. Seharusnya dibuatkan jalan layang untuk arah selatan menuju Jemur Andayani,” tukasnya
sumber :
http://kelanakota.suarasurabaya.net?id=74ccbb2ddd14575afbd73aa3bbd567b0201085169

Tidak ada komentar:

Posting Komentar